Fakta Dan Data Tentang Demam Berdarah

Jenis nyamuk yang sangat berbahaya dan sudah mengakibatkan jutaan kematian di seluruh dunia adalah nyamuk aedes aegypti. Banyak orang yang mengira nyamuk ini senang berkembang biak di tempat kotor, padahal faktanya adalah nyamuk aedes aegypti justru senang berkembang biak di genangan air yang bersih.

Oleh karena itu sangat disarankan untuk menutup ataupun menguras penampungan air bersih, jangan lupa mengubur barang bekas agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Jangan anggap remeh, karena resiko terbesar dari DBD adalah kehilangan nyawa.

Untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, ada beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan :

Pertama adalah menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Selain untuk mencegah penyebaran penyakit DBD dan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, menjaga kebersihan rumah juga bisa menjauhkan kita dari berbagai virus dan bakteri yang berbahaya.

Kedua adalah menggunakan obat anti nyamuk. Ada beragam jenis obat anti nyamuk yang dapat digunakan, mulai dari semprot, bakar, elektrik maupun lotion. Gunakan lotion atau semprotan anti serangga ketika beraktivitas diluar ruangan.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Kementrian Kesehatan RI, kasus DBD yang terjadi hingga bulan Februari 2019 sudah mencapai 16.692 kasus, dimana 169 diantaranya sudah meninggal dunia, meningkatkan jika dibandingkan dengan periode Januari yang hanya terjadi sebanyak 13.683 kasus dan 133 diantaranya meninggal dunia.

Perlu menjadi catatan, gejala DBD tidak langsung terjadi melainkan berjarak antara 4-10 hari setelah mengalami gigitan nyamuk. Gejala paling umum adalah suhu badan yang mencapai 40 derajat Celcius disertai pusing, nyeri tulang dan otot, hingga muncul bintik merah pada kulit.

Ketahui Lebih Dalam Mengenai Vaksinasi Demam Berdarah

Demam berdarah merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk jenis sangat sering ditemukan di wilayah beriklim tropis, salah satunya adalah Indonesia.

Penderita DBD biasanya akan menunjukkan beberapa gejala umum seperti ruam merah pada kulit, nyeri pada tulang maupun oto, sakit kepala pada bagian belakang mata. Jika sudah masuk kedalam tahap yang kronis, pembuluh darah bisa pecah dan mengakibatkan kematian.

Mengenal Vaksin Demam Berdarah

Vaksin demam berdarah dilabeli dengan nama Vakcin CYD-TVD ( Dengavaxia ). Vaksin ini merupakan virus dengue tetravalen yang sudah dilemahkan. Virus tetravalen tersebut berguna untuk membekukan empat virus denguar lainnya, yakbi serotipe 1 – 4.

Sebelum kalian memutuskan untuk melakukan vaksinasi demam berdarah, ada beberapa hal yang perlu kalian pahami terlebih dahulu.

Pertama, vaksinasi ini jauh lebih aman dilakukan oleh anak diatas 9 tahun  ataupun orang dewasa. Jangan memberikan vaksin ini untuk anak dibawah 9 tahun karena dapat meningkatkan resiko terjangkit penyakit demam berdarah. Usia paling aman untuk melakukan vaksinasi ini adalah dari umur 9 – 45 tahun.

Kedua, vaksinasi ini tidak memberikan perlindungan sepenuhnya, berbeda dengan vaksin polio yang bisa mencegah secara total terjangkitnya polio pada anak. Terkadang orang yang sudah melakukan vaksinasi ini masih bisa terjangkit demam berdarah.

Ketiga, harganya cukup mahal. Untuk satu kali vaksinasi, kalian harus membayar sekitar 1 juta rupiah dengan total vaksinasi sebanyak tiga kali, ini berarti dalam satu sesi, kalian harus mengeluarkan biaya sekitar 3 juta rupiah.

Untuk menekan perkembangbiakan nyamuk DBD, alangkah baiknya untuk selalu membersihkan area tempat tinggal dan jangan sampai ada genangan air, terlebih lagi pada daerah yang lembab. Lakukan penyemprotan nyamuk secara rutin agar perkembangan nyamuk dapat ditekan ke titik minimal.