Mengenal Berbagai Penyebab Dari Terjadinya Sarkopenia


Proses penuaan yang terjadi menyebabkan berbagai perubahan fisik pada lansia dan menurunkan fungsi organ tubuh, termasuk otot. Penurunan massa dan fungsi otot ini dikenal sebagai sarcopenia (sarcopenia). Simak penjelasan lengkap tentang pengertian, penyebab, faktor risiko, pencegahan dan pengobatan sarcopenia yang bisa dilakukan pada lansia berikut ini.

Apa itu Sarkopenia?

Sarcopenia (sarcopenia) adalah sindrom yang ditandai dengan hilangnya massa dan kekuatan otot secara progresif dan lengkap. Kondisi ini sering dikaitkan dengan proses penuaan atau aging.
Sarkopenia berasal dari bahasa Yunani, yaitu sarx yang berarti daging atau otot, dan penia yang berarti kehilangan.

Meski identik dengan orang tua, sarcopenia juga bisa terjadi pada orang yang lebih muda karena kekurangan gizi, cachexia dan osteopenia. Kondisi ini mengakibatkan kecacatan fisik, penurunan kualitas hidup bahkan kematian.

Otot menyumbang sekitar 60% dari cadangan protein tubuh. Berkurangnya massa otot tentunya akan mempengaruhi penurunan fungsi protein dalam tubuh.

Pada orang dengan sarcopenia, keterbatasan fungsional seperti hilangnya kekuatan otot, kelemahan dan kehilangan daya tahan dapat menyebabkan peningkatan risiko jatuh.

Oleh karena itu, risiko jatuh pada lansia lebih besar jika lansia mengalami sarcopenia. Penyebab sarkopenia. Selain penuaan, penurunan aktivitas fisik juga dikaitkan dengan penyebab umum sarkopenia.

Setelah usia 30 tahun, seseorang dengan aktivitas fisik yang berkurang dapat kehilangan 3-5% massa otot setiap dekade. Sarkopenia biasanya terjadi lebih cepat pada orang tua di atas usia 75 tahun.

Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini juga terjadi pada orang dengan gaya hidup aktif. Oleh karena itu, hilangnya massa otot ini diyakini juga disebabkan oleh faktor lain. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan jika Anda atau orang tua Anda menderita sarcopenia. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan untuk sarcopenia:

AKTIVITAS FISIK

Aktivitas fisik atau olahraga yang tepat, seperti latihan ketahanan dan latihan kekuatan, tidak hanya dapat mencegah tetapi juga mengobati sarkopenia dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Latihan seperti latihan ketahanan cocok untuk orang dengan sarkopenia. Secara alami, latihan ini secara khusus ditujukan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot pasien. Latihan ketahanan juga dapat menyeimbangkan hormon dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengubah protein menjadi energi.

NUTRISI YANG CUKUP DAN SEIMBANG

Diet yang memadai dan seimbang juga diperlukan untuk mencegah kolaps dan hilangnya massa otot. Asupan kalori, protein, vitamin, dan mineral yang cukup dalam makanan sehari-hari dapat membantu memperbaiki jaringan dan massa otot.

TERAPI PENGGANTIAN HORMON (HRT)

Terapi penggantian hormon (HRT) adalah pengobatan alternatif untuk sarkopenia. HRT dapat membantu meningkatkan massa tubuh tanpa meningkatkan massa lemak, mengurangi lemak perut dan mencegah pengeroposan tulang pada wanita karena masalah hormonal dan menopause.

Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai terapi ini. Pasalnya, HRT memiliki efek samping berupa peningkatan risiko beberapa jenis kanker.