Jika dibandingkan dengan produk susu lainnya, susu kental manis memang memiliki keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan banyak keluarga di Indonesia. Padahal iklan susu kental manis yang biasa ditayangkan di televisi itu salah, pasalnya susu kental manis mengandung gula yang sangat tinggi sehingga dapat meningkatkan resiko berbagai penyakit. Oleh sebab itu kalian perlu tahu bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi susu kental manis.
Susu kental manis mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi. Kandungan tersebut sangat berbahaya bagi balita. Sangat tidak disarankan untuk memberikan susu kental manis untuk balita karena dapat menyebabkan penumpukan lemak yang berujung pada meningkatkan berat badan secara tidak terkontrol.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengkonsumsi susu kental manis dapat meningkatkan resiko obesitas jika dikonsumsi oleh orang dewasa sekalipun. Jadi untuk mengkonsumsi susu jenis ini tidak boleh terlalu sering.
Resiko selanjutnya adalah diabetes militus. Diabetes jenis ini menjadi jenis diabetes yang paling populer di Indonesia. Mengapa penyakit ini bisa menyerang ? Karena konsumsi gula berlebih ! Dalam segelas susu kental manis mengandung gula yang sangat tinggi, bahkan hampir mendekati gula yang ada pada sirup ! Mengerikan bukan ?
Kandungan gula yang tinggi juga dapat membuat balita menjadi batuk. Pernah tidak kalian mengalami batuk setelah mengkonsumsi makanan manis ? Pernah bukan ? Itu dikarenakan rasa manis dapat membebani tenggorokan sehingga tenggorokan kita menjadi gatal dan akhirnya batuk. Batuk secara terus menerus dapat menjadi sebuah infeksi yang dapat berakibat pada terlukanya saluran tenggorokan si anak.
Jangan pernah tertipu dengan iming-iming iklan yang mengatakan susu kental manis memiliki kandungan kalsium dan protein yang tinggi, itu hanya kebohongan belaka ! Memang ada kandungan tersebut pada susu kental manis, tetapi jumlahnya sangat sedikit dan tidak sebanding dengan gula yang ada. Lebih baik mengkonsumsi susu bebas gula seperti susu putih kemasan agar terhindar dari ancaman obesitas.