Beberapa waktu yang lalu, Kim Jonghyun yang menjadi anggota dari boyband SHINee dikabarkan meninggal dunia. Menurut laporan yang beredar, Kim meninggal dikarenakan keracunan karbon monoksida. Lalu seberapa berbahayanya sih karbon monoksida ?
Karbon monoksida terbilang berbahaya karena sulit terdeteksi. Berbeda dengan gas lainnya yang bisa dirasakan, untuk karbon monoksida, tidak ada tanda-tanda ataupun reaksi yang dirasakan tubuh jika gas ini hadir. Gas karbon monoksida tidak memiliki bau, rasa, dan juga warna sehingga kehadirannya sulit terdeteksi.
Gas ini dapat mengakibatkan seseorang kesulitan bernafas jika dalam kadar yang rendah, namun jika kadarnya tinggi, orang yang menghirup gas ini dapat pingsan dan berujung pada kematian.
Sebenarnya apa sih yang membuat gas ini berbahaya ? Ternyata gas karbon monoksida dapat mengikat hemoglobin. Jumlah karbon monoksida yang berlebihan didalam tubuh dapat membuat penyaluran oksigen menjadi terhambat. Oleh karena itu si penghirup biasanya akan pingsan dan jika tidak diketahui sejak awal, bukan tidak mungkin nyawa si penghirup bisa melayang.
Gas monoksida bisa tercipta karena pembakaran yang tidak sempurna. Oleh karena itu, ada beberapa kondisi dimana gas karbon monoksida bisa tercipta.
Pertama adalah pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, misalnya saja propanam bensinm minyak tanah dan gas. Selain itu asap rokok serta asap dari cerobong asap juga dapat menciptakan gas karbon monoksida. Oleh karena itu, jika berada di tempat-tempat semacam ini dan dada terasa sesak, alangkah baiknya untuk menjauh dari area sekitar karena besar kemungkinan kadar karbon monoksida yang ada cukup tinggi.