Memiliki anak yang baik, bertanggung jawab, penyayang dan bersyukur adalah dambaan semua orang tua. Namun, tidak mudah untuk belajar bersyukur. Intinya, mereka mengerti bahwa semua yang mereka miliki tidak mudah didapat, jadi mereka harus bersyukur. Kabar baiknya, para orang tua yang telah berhasil membesarkan anaknya memahami pentingnya bersyukur dan dapat dengan mudah mempelajari hal-hal positif lainnya, seperti membantu orang lain.
Syukur sebagai Keterampilan Hidup
Tidak berlebihan untuk menyebut rasa syukur sebagai keterampilan hidup. Sebab, berkat kemampuan mensyukuri keadaan ini, seseorang bisa menghilangkan stres. Apalagi jika situasinya tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Tidak mungkin menjaga hidup berjalan sesuai rencana dan lancar. Itu harus mengalami pasang surut dan itu juga memiliki konsekuensi bagi anak-anak. Maka tugas orang tua adalah memberikan anak kemampuan untuk mensyukuri kemampuan terbaiknya sehingga dapat melihat situasi dari sudut pandang yang positif.
Bahkan, itu juga membuat mereka kurang rentan terhadap kecemasan atau depresi. Bahkan orang dewasa pun bisa merasa stres dan tertekan ketika menghadapi situasi seperti ini. Artinya anak juga memiliki kesempatan yang sama.
Bagaimana cara mendidik anak untuk bersyukur?
Proses mendidik anak untuk bersyukur bukanlah hal yang mudah. Hasilnya tidak langsung terlihat karena butuh waktu untuk membiasakan diri. Jadi, dari mana orang tua bisa memulai?
TULIS BUKU HARIAN
Ada banyak manfaat kesehatan mental yang positif dari membuat jurnal. Tak terkecuali untuk anak-anak. Bentuknya bukan cerita atau untaian kata yang panjang. Anak dapat mengungkapkannya dalam bentuk gambar atau bahkan simbol.
Semuanya legal, tergantung pilihan masing-masing anak. Ini tentang menuliskan apa yang Anda syukuri. Momen ini akan menjadi fase refleksi atas apa yang mereka miliki dan apa yang harus mereka syukuri.
KUNJUNGI PANTI ASUHAN
Ketika Anda menyumbang kepada orang lain yang kondisinya berbeda dengan Anda, mereka akan tahu apa yang mereka miliki dan apa yang tidak mereka miliki. Ada proses melihat setiap istilah. Kini saatnya Anda menanamkan nilai-nilai syukur dalam benak mereka.
Berdonasi itu seperti mengunjungi panti asuhan, bukan berarti membandingkan yang beruntung dan yang kurang beruntung. Ini adalah pengingat bahwa semua yang mereka miliki sekarang adalah sesuatu yang harus disyukuri.
DONASI
Sama seperti poin sebelumnya, ajarkan anak untuk berdonasi sejak dini. Segera melibatkan seluruh proses dari awal penyortiran barang hingga saat diberikan kepada orang yang membutuhkan.