Apa Itu Herpes Zoster? Wajib Anda Tahu!
Herpes Zoster, yang lebih dikenal dengan sebutan cacar ular, adalah infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster, virus yang juga menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tidak hilang sepenuhnya dari tubuh, melainkan tetap dorman di sistem saraf. Seiring berjalannya waktu, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah, virus ini dapat aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.
Gejala Herpes Zoster
Gejala utama dari herpes zoster adalah ruam kulit yang muncul pada satu sisi tubuh, biasanya di sekitar dada, punggung, wajah, atau leher. Ruam ini berkembang menjadi vesikel atau lepuhan yang berisi cairan, yang kemudian bisa pecah dan mengering. Beberapa gejala awal yang sering dialami sebelum ruam muncul antara lain:
- Nyeri atau rasa terbakar di area tertentu, yang bisa sangat parah.
- Kemerahan atau rasa gatal pada kulit sebelum munculnya lepuhan.
- Demam dan kelelahan.
- Kehilangan rasa atau sensasi pada kulit di sekitar area yang terinfeksi.
Rasa nyeri yang parah pada herpes zoster sering disebut sebagai neuralgia pasca-herpetik, yang merupakan komplikasi jangka panjang. Kondisi ini dapat bertahan berbulan-bulan bahkan setelah ruam hilang.
Penyebab Herpes Zoster
Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster, yang pertama kali menginfeksi tubuh seseorang melalui cacar air. Setelah cacar air sembuh, virus ini tetap berada dalam keadaan tidur di ganglia saraf (jaringan saraf). Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah, virus ini bisa bangkit kembali dan menyebabkan herpes zoster. Faktor-faktor yang dapat memicu reaktivasi virus termasuk:
- Usia lanjut, karena sistem kekebalan tubuh cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
- Kondisi medis tertentu, seperti HIV, kanker, atau diabetes, yang dapat melemahkan daya tahan tubuh.
- Pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi atau obat imunosupresif.
Pengobatan Herpes Zoster
Meskipun herpes zoster dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, pengobatan dapat membantu meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan. Beberapa pilihan pengobatan yang umum meliputi:
- Antivirus: Obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir dapat membantu mengurangi keparahan infeksi dan mempercepat penyembuhan jika diberikan dalam beberapa hari setelah gejala muncul.
- Obat pereda nyeri: Penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau obat penghilang rasa sakit lainnya dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
- Krim atau salep topikal: Untuk meredakan rasa gatal atau terbakar, salep atau krim yang mengandung calamine atau lidokain bisa digunakan pada area yang terinfeksi.
- Vaksinasi: Vaksin herpes zoster (seperti vaksin Shingrix) dapat diberikan kepada orang berusia 50 tahun ke atas untuk mengurangi risiko terkena herpes zoster dan komplikasi seriusnya, seperti neuralgia pasca-herpetik.
Komplikasi Herpes Zoster
Meskipun sebagian besar kasus herpes zoster dapat sembuh dengan pengobatan, komplikasi serius dapat terjadi, termasuk:
- Neuralgia pasca-herpetik (PHN): Nyeri berkelanjutan yang dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah ruam hilang.
- Infeksi mata (herpes zoster oftalmikus): Jika herpes zoster menyerang area dekat mata, bisa menyebabkan kerusakan pada kornea dan bahkan kebutaan jika tidak segera ditangani.
- Infeksi sekunder: Seperti infeksi bakteri pada lepuhan yang terbuka.
Pencegahan Herpes Zoster
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah herpes zoster, terutama bagi orang yang lebih tua. Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah reaktivasi virus pada orang yang sudah pernah mengalami cacar air, vaksin dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dan komplikasi yang lebih serius.
Kesimpulan
Herpes zoster adalah infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster, yang sebelumnya menyebabkan cacar air. Meskipun kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya, pengobatan dini sangat penting untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Jika Anda merasa memiliki gejala yang mencurigakan atau berisiko terkena herpes zoster, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.