Tujuan utama dari tes keputihan adalah untuk membantu dalam diagnosis, pemantauan, dan perawatan kondisi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Tes ini memungkinkan dokter atau tenaga medis yang terlatih untuk mengevaluasi kondisi lendir serviks dan vagina secara langsung di bawah mikroskop, yang dapat memberikan informasi penting tentang kesehatan reproduksi dan kondisi kesehatan wanita secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari tes keputihan:
1. Diagnosis Infeksi:
Salah satu tujuan utama dari tes keputihan adalah untuk membantu dalam diagnosis infeksi vagina yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus. Pemeriksaan mikroskopis lendir serviks dapat membantu mengidentifikasi patogen penyebab infeksi dan memandu pemilihan pengobatan yang tepat.
2. Evaluasi Kesehatan Reproduksi:
Tes keputihan sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin kesehatan reproduksi wanita untuk mengevaluasi kondisi umum vagina dan leher rahim. Ini membantu dalam pemantauan kesehatan reproduksi dan deteksi dini masalah kesehatan seperti infeksi, peradangan, atau perubahan sel abnormal.
3. Pengawasan Kehamilan:
Selama kehamilan, tes keputihan dapat digunakan untuk membantu memantau kesehatan wanita dan bayi yang sedang dikandung. Perubahan dalam komposisi lendir serviks dapat memberikan petunjuk tentang perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan dan memungkinkan untuk deteksi dini masalah kesehatan yang mungkin mempengaruhi kehamilan.
4. Deteksi Kanker Serviks:
Dalam beberapa kasus, tes keputihan dapat membantu dalam deteksi dini kanker serviks atau kondisi pra-kanker. Perubahan sel abnormal dalam lendir serviks dapat menjadi tanda adanya perubahan patologis yang memerlukan evaluasi lebih lanjut, termasuk tes Pap smear atau biopsi.
5. Pemantauan Perubahan Hormonal:
Tes keputihan juga dapat digunakan untuk memantau perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi atau selama penggunaan kontrasepsi hormonal. Perubahan dalam komposisi lendir serviks dapat memberikan petunjuk tentang siklus ovulasi dan masa subur, yang dapat membantu dalam perencanaan kehamilan atau pengendalian keluarga.
6. Evaluasi Efektivitas Pengobatan:
Setelah diagnosis infeksi atau kondisi kesehatan lainnya, tes keputihan dapat digunakan untuk memantau respons terhadap pengobatan. Perubahan dalam komposisi lendir serviks setelah pengobatan dapat membantu menilai efektivitas pengobatan dan memandu langkah-langkah perawatan selanjutnya.
7. Pengendalian Penyakit Menular Seksual:
Tes keputihan juga dapat digunakan sebagai bagian dari upaya pengendalian penyakit menular seksual (PMS) dengan mendeteksi dan mengisolasi kasus infeksi, serta memberikan pengobatan yang sesuai untuk mencegah penularan lebih lanjut.